Batara Kala di Perayaan Hari Kopi Internasional

Hari Kopi Internasional dirayakan di banyak negara, tak terkecuali Indonesia sebagai bentuk ekpresi kepedulian kepada para petani dengan tujuan merayakan gerakan meningkatknya produktivitas dan kualitas kopi nusantara, serta mempromosikan peningkatan konsumsi kopi nusantara. Kopi sebagai salah satu komoditas yang kini banyak diminati masyarakat sebagai tren dan gaya hidup modern dianggap memiliki prospek yang Bagus dan pangsa pasar yang cukup menjanjikan.

Bersamaan dengan perayaan International coffee day yang diperingati seetiap tanggal 01 Oktober 2021 pemerintah kabupaten Hulu Sungai Tengah mengadakan event launching kopi meratus di kawasan wisata alam Pagat, kecamatan Hantakan, kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Kami ingin menjadikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebagai sentra kopi di Kalsel. Komoditas kopi ini sebenarnya sudah sejak era 1980-an menjadi salah satu tanaman yang dibudidayakan petani di kawasan pegunungan meratus”

Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, Rabu (29/9).

Kopi meratus adalah kopi lokal yang di produksi oleh petani dikawasan kaki pegunungan meratus yang mana dengan menanam kopi ini mereka juga menanam harapan untuk bisa menjadi lumbung kopi dan aset kalimantan selatan.

Kegiatan ini akan dibarengi dengan Pembukaan Mitra Desa dan Fakultas Pertanian Mengajar dari Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin dan diharapkan dapat menjadi ajang promosi wisata dan local wisdom daerah kalimantan selatan berupa wayang dan tari topeng.

Sosok wayang Batara Kala akan “Betikap” dalam acara ini sebagai wujud perwakilan local wisdom Kalimantan selatan dari awal sampai akhir. “Betikap” yang dimaksud adalah saat sosok Batara Kala tiba – tiba masuk dalam acara dimana sebenarnya ia tidak diundang secara terang-terangan, dan atas kehadirannnya maka acara telah menjadi semakin meriah dengan hasil diluar dugaan.

Kenapa Batara Kala?

Berbicara tentang kopi, Kalimantan selatan sangat identik dengan kopi pahit, kopi manis, dan banyu tinca yang acap kali ditemui sebagai sesajen dalam pagelaran acara apapun sebagai adab, tradisi leluhur, dan wujud terimakasih atas kesuksesan sebuah acara.

Batara Kala sebagai salah satu aset vital local wisdom Kalimantan selatan yang masih terbengkalai adalah tokoh wayang jahat dalam perwayangan Kalimantan selatan yang dalam kisahnya begitu menggemari kopi pahit (kopi hitam tanpa gula).

Pesan yang bisa diambil dari kehadiran Batara Kala dalam acara ini adalah agar apa yang sedang kita tanam di wilayah kaki gunung meratus ini, setelah berhasil menjadi lumbung, aset vital, dan sumber penghasilan jangan sampai terbengkalai seperti aset vital yang sudah ada saat ini seperti wayang, topeng, dan sebagainya.

Share this article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *